Agen Judi Online Terpercaya

Selasa, 30 Oktober 2018

Bercinta Dengan Perjaka Kampung


TempePedot - Sebenarnya kisah ini berawal dari bercanda namun menjadi nyata. Umurku 42 tahun. Aku merasa cantik dan baik hati (khususnya bagi perjaka). Dirumahku aku kontrakan, namun tidak banyak karena sekedar buat teman bagiku selagi kesepian. Trik ini akhirnya memang jitu karena salah satu penghuni kostu seorang mahasiswa yang ganteng dan kalem. Aku terpesona olehnya.

Berawal dari sinilah aku mendapat kepuasan sex darinya. Pada awalnya dia pinjam uang, karena kiriman dari ortunya terlambat. Aku tidak keberatan tapi aku minta sarat kamu harus menemanku tidur dan melayani semalam. Dia tidak keberatan bahkan berjanji akan memberikan kepuasan yang luar biasa. Karena dia sebetulnya juga membayangkan diriku. Suatu kebtulan yang tidak kuduga. Ahh ….. Sungguh tantangan yang membuatku bergairah.

Ajak bercinta Malam itu dia kusuruh datang sesuai permintaan dan rencanaku. Aku persiakan diriku sebaik mungkin untuk bertempur dengan perjaka malam ini. Gairahku bangkit saat terdengar suara langkah Hengky. Saat pintu ditutup, tak banyak bicara kudorong dia di sofa. Kami berpelukan, sambil berciuman, tangan Hengky merayap masuk dari bawah kaosku, meremas payudaraku, memencet puting susuku. Lidah yang saling dorong di antara jepitan bibir kami membuatku sungguh melayang, membuat kemaluanku terasa lembab.

Tangan Hengky mendorong tubuhku, dan membalik badanku, sehingga aku berdiri membelakanginya. Hengky menyelipkan kedua lengannya di ketiakku dam kembali memeluk tubuhku, dan tangannya meraba dadaku dengan leluasa, kali ini kedua tangannya dapat bekerja secara bersamaan. Memang harus kuakui Hengky bertindak tepat, dengan membalik tubuhku, kedua tangannya dapat berkerja dengan bebas, merayap di dadaku, kadang turun meremas kemaluanku dari luar jeansku, sehingga hanya terasa sentuhan ringan. Hengky memeluk tubuhku semakin erat, sehingga terasa hembusan napasnya di leherku yang makin membakar birahi.



“Sayang..” Hengky berbisik ke telingaku, yang membuatku menoleh, dan langsung terasa bibirku diserbu, kembali ciuman panas berulang.

Siap bercinta Aku tidak bisa terlampau bebas bergerak, karena kedua lengan Hengky terasa ketat menjepit badanku. Tanganku hanya dapat kuarahkan ke selangkangan Hengky, itupun masih terasa terlampau jauh. Di pantatku terasa ganjalan, disebabkan kemaluan Hengky yang telah menegang. Tangan Hengky terasa membuka kancing celanaku, terasa getaran lembut saat tangannya menarik turun retsleting, posisi ini memungkinkan Hengky membuka celanaku tanpa menghentikan ciuman kami. Saat telah terbuka, Hengky menarik turun celana itu sehingga melewati pinggulku, dan sebelah tangannya menyerbu masuk ke balik celana dalamku, sedangkan yang sebelahnya kembali ke dadaku, meremas-remas payudaraku.

Saat tangannya perlahan mencapai rambut kemaluanku, berputar-putar sebentar di sana, kemudian terus turun mendekati celah kemaluanku dari arah jam 12. Tak ada jari yang menyusup ke celah bibir vaginaku, telapak tangannya terus ke bawah, menaungi kemaluanku, sehingga membuatku makin gelisah. Aku mengangkat sebelah kakiku, guna melepaskan celana panjangku. Saat aku mengangkat kaki, terasa ada jari yang terpeleset menggesek bibir vagina sebelah dalam. Sebuah sentuhan ringan yang sungguh membuatku makin melayang.

Gesekan itu makin membuatku ketagihan, sehingga aku melakukan ritual melepas celana panjang secara perlahan, sambil menggerakkan pinggulku, berharap ada jari Hengky yang kembali tersesat ke jalan yang benar. Sensasi yang sangat indah, sampai sekarang belum kudapatkan dari suamiku, meskipun gaya pacaran kami juga tak begitu bersih, tapi sangat jarang dia mengerjaiku dari belakang, aku ingin memintanya, tapi aku belum menunjukkan pengalamanku.

Hengky kali ini menciumi tengkukku, setelah tangannya menyingkirkan rambutku ke depan. Terasa tengkukku dijilat kecil, dan napasnya menghembus anak rambutku. Aku sangat menyukai jilatan di tengkuk, sehingga tanganku meraih rambut panjangku, dan memeganginya di ubun-ubunku. Ini semakin membuat Hengky leluasa menciumi tengkukku, dan meremas buah dadaku. Berulang-ulang jilatannya mengelilingi leherku, sebelah tangan di vaginaku dan sebelahnya lagi dipayudaraku. Sampai akhirnya Hengky menghentikan ketiga serangannya, yang memberikanku kesempatan mengatur napasku yang sudah kembang kempis.

Kali ini Hengky mengangkat kaosku, dan melepaskannya melalui kepalaku. Setelah terlepas, Hengky kembali menciumi tengkukku, dan aku kembali memegang rambutku di ubun-ubun yang tadi terlepas saat Hengky menanggalkan bajuku. Jilatannya lebih bebas berputar, terasa begitu nikmat saat jilatannya bergerak menyusuri tulang belakang turun, diikuti hembusan napasnya yang halus di kulitku. Saat lidahnya terhalang BH, Hengky tidak melepasnya, tetapi jilatannya menyusuri tali BH, ke samping tubuhku terus menjilati secara halus naik lagi ke arah pundak, dan kembali turun ke sisi tubuhku.

Tanganku yang memegangi rambut di atas kepalaku, membuatnya semakin mudah menjilati daerah sekitar ketiakku yang selalu tercukur bersih. Sungguh kali ini membuat kedua kakiku tak mampu menyangga bobot tubuhku. Aku langsung berjalan dan duduk di kasur Hengky yang hanya dialas di atas lantai tanpa dipan. Hengky melepaskan kaos dan celananya, sehingga tampak kemaluannya membuat celana dalamnya menyembul, ia lalu memungut pakaianku dan menggantungnya di belakang pintu kamar bersama pakaiannya.

Di luar masih terdengar suara para penghuni kost yang masih asyik berjudi. Hengky berjalan ke kasur, dan mendorong tubuhku sehingga rebah. Hengky menindih tubuhku dan kami kembali berciuman. Kali ini lebih ganas, lidah Hengky terasa sangat agresif merangsek ke rongga mulutku, sehingga bisa kusedot dengan sekuat tenaga. Dengan bertumpu pada sikutnya, Hengky menggerak-gerakkan pinggulnya menyodok daerah selangkanganku. Aku pun menggerakkan pinggulku untuk menambah sensasi gerakan Hengky.

Ciuman Hengky kini berubah menjadi jilatan yang menyusuri leherku, turun terus ke arah dadaku, dan kembali ke samping tubuhku. Hengky lalu bangkit dan membalik badanku lagi, sehingga aku kini telungkup. Hengky melepaskan kait BH-ku dan kini menjilati punggungku sepanjang tulang belakang, membuatku menggigit bibirku guna menahan suara desah kenikmatan yang kurasakan. Aku makin menenggelamkan wajahku ke bantal, tatkala lidah Hengky tiba di daerah pinggulku


Tangannya menurunkan karet celana dalamku dan menciumi daerah sekitar belahan pantatku, yang membuatku mengangkat sedikit pinggulku. Rupanya gerakan otomatis tubuhku itu dimanfaatkan oleh Hengky untuk menurunkan celana dalamku sampai sebatas paha, dalam posisi setengah menungging memberikan Hengky kesempatan menjilati daerah sensitif yang sangat sempit antara dubur dan vaginaku.

Sungguh sensasional, getaran yang diberikan dari lidahnya langsung menaikkan tegangan birahiku ke titik tertinggi. Energi berupa sentuhan lidah yang sangat ringan diteruskan secara merata dan sama besar ke seluruh jaringan saraf kenikmatanku. Ini menyerupai prinsip kerja Hidrolik, dengan gaya yang kecil dari lidahnya, mampu menghasilkan gaya angkat yang sangat besar yang diteruskan melalui aliran darahku, kebetulan Hengky adalah mahasiswa Fakultas Teknik mungkin ini adalah salah satu praktek ilmu yang didapatnya.

doggystyle hotWell, setelah mengalami orgasme aku langsung jatuh telungkup, ini membuat akses ke daerah celah sempit di pinggulku tertutup dari serangan Hengky, sehingga dia membaringkan dirinya di sampingku, seraya menumpangkan kakinya ke atas pantatku, dan tangannya membelai rambutku dan mengelus punggungku yang agak basah karena jilatan Hengky dan keringatku sendiri. Hengky menarik selimut, menutupi tubuh kami berdua, karena memang Bandung pada saat-saat itu dalam masa pancaroba dari musim panas ke musim hujan, sehingga suhu udara sangat dingin dibandingkan dengan bulan-bulan lain dalam setahun.

Saat aku mencoba memulihkan kesadaranku, kurasakan kemaluan Hengky yang masih ngaceng dalam mengganjal di pahaku, aku menghadapkan wajahku ke arah Hengky, yang tampak tersenyum sangat simpatik ke arahku.

“Astaga, enak sekali rasanya, saya tidak akan melupakan saat ini.” Bisikku sambil mengelus pipi Hengky. “Aku juga tidak mau kehilangan waktu untuk menciummu sayang.” Balas Hengky dan mendekatkan wajahnya ke wajahku, cukup dekat sehingga hidungku yang mancung dapat terjangkau oleh lidahnya.

Bibirku bisa menciumi dagunya yang terasa kasar ditumbuhi jenggot pendek. Aku membalikkan tubuhku, sehingga kami berdua saling berhadapan dalam posisi rebahan side by side. Pada saat jeda ini kami biasanya bercakap-cakap, menyatukan perbedaan pikiran, berbagai masalah kuliah, keluarga, bahkan masalah keuangan biasa kami diskusikan. Aku tak ingat masalah yang kami bicarakan saat itu, tapi aku ingat, setiap kali kami selesai bercinta, rasa cinta di dalam hatiku senantiasa bertambah kepadanya.

Tangan Hengky meraba-raba buah dadaku, menyentuh-nyentuhkan ujung kukunya di pentil susuku, membuat gairahku bangkit kembali. Tanganku merambat menyusuri dadanya, dan perutnya yang ditumbuhi rambut yang cukup lebat.

Aku merapatkan tubuhku, sehingga kami dapat saling berciuman. Kali ini tanganku merogoh celana dalam Hengky dan mengelus batang kemaluannya dan juga kedua buah pelirnya. Sambil terus berciuman, aku mendorong tubuhnya hingga telentang, dan kutindih dadanya dengan sebagian tubuhku, sehingga tanganku dapat dengan leluasa bermain dengan kejantanannya. Aku terus memagut bibirnya, dan perlahan turun ke dadanya, dan ke puting.

“Terbalik sayang.” Hengky berkata. “Terbalik apa?” Aku heran dan bertanya.
“Mestinya saya yang netek, bukan kau!” katanya sambil mendorong tubuhku hingga rebah.

Tidak kuat melawan tenaganya, sehingga aku hanya rebah tak berdaya. Hengky menindih tubuhku, dan menyedot puting susuku. Dan sangat efektif untuk membangkitkan gairahku. Segera terasa cairan di liang senggamaku, Hengky menciumi dadaku dan melempar selimut yang menutupi tubuh kami. Saat itu tak kusia-siakan, aku bangkit dan menduduki perutnya, kusodorkan dadaku ke mulutnya, sehingga Hengky langsung rebah telentang.

Tanganku meraba ke bawah, mengocok kemaluannya yang telah keras. Sedotan Hengky di puting susuku terasa melambungkan gairahku. Aku lalu turun dan melepaskan celana dalamku dan membantu Hengky melepaskan celana dalamnya. Melihat penisnya yang Erma, aku langsung menciumi batang itu, menjilati sepanjang batangnya, berputar-putar di kantung pelirnya, sambil sebelah tanganku merayap di perutnya. Saat aku memasukkan batang kemaluannya ke rongga mulutku, terdengar desah Hengky seperti baru melepaskan beban di pundaknya.

“Oh.. Enak sekali Yang.” Suara Hengky terdengar lirih, sambil tangannya menyibak rambutku, sehingga ia dapat memandang mulutku yang sedang mengulum kemaluannya.

Menatap matanya yang keenakan, menambah semangatku dan makin mempercepat gerakan kepalaku, dan menambah kuat sedotan mulutku. Kadang kuselingi dengan permainan lidah di dalam mulutku, menjilati kepala penisnya. Saat kutarik hingga hanya kepalanya penisnya tersisa di mulutku, lidahku kugerak-gerakkan seolah sedang berciuman. Kulihat Hengky tidak mampu bersuara, hanya mulutnya yang terbuka, mencoba menghirup lebih banyak oksigen. Hengky adalah pria pertama yang kuoral, meskipun keperawananku bukan kuserahkan padanya. Nanti akan kuceritakan saat hilangnya keperawananku, juga bagaimana aku memperoleh kepuasan dari kakakku.

posisi seks oral pria diatas“Sini sayang, aku ingin mencium kamu memekmu.” Aku berkata. Aku berputar, sehingga selangkanganku berhadapan dengan wajahnya. Kami berposisi 69, dan masing-masing melakukan kegiatan sendiri. Saat lidah Hengky menyapu vaginaku, aku langsung melayang, terasa Hengky menyapu semua cairan vaginaku, membersihkan semua lendir di celah vaginaku. Sangat nikmat terasa, membuatku semakin liar mengulum penisnya.

Penis Hengky berukuran normal pria Indonesia, tampak gagah tersunat rapi. Ini yang membuatku sangat menikmati oral sex, ini merupakan penis bersunat pertama yang kudapatkan, dengan lelaki sebelumnya belum kutemukan. Aku sangat menikmati setiap kontur penis Hengky, dengan menggerakkan lidahku mengitari palkon, menelusuri setiap titik di bagian itu membuatku semakin tergila-gila pada benda itu.

Dengan sedikit mengerahkan tenaga karena harus melawan arah natural penis itu. Setiap kali penis itu terlepas dari jepitan bibirku, langsung terpental seolah terbuat dari bahan elastis. Hengky melipat lututnya, sehingga kepalaku berada di tengah kedua pahanya, dengan kedua tanganku aku menahan posisi pahanya agar tidak mengurangi daerah pergerakan kepalaku. Sementara di arah yang berlawanan, terasa sangat nikmat Hengky menjilati itilku, sementara tangannya masuk ke liang senggamaku, bergerak keluar masuk terlalu nikmat untuk dideskripsikan di sini.

Tak mau ketinggalan, aku pun mengeluarkan kemampuan oral terbaikku, kujilati sepanjang urat besar di bagian bawah batang penis Hengky, dan kuteruskan sampai ke pelernya, tidak hanya sampai di situ, lidahku terus ke arah duburnya, menjilat dengan liar, tampak menunjukkan hasil, Hengky menggerakkan pinggulnya ke atas, membuat lidahku bisa semakin jauh menjelajahi daerah selangkangannya.

“Sayang, masukin..” kata Hengky.

pic30836.jpgAku lalu bangkit, dan mengubah posisiku, kali ini aku berhadapan dengan Hengky, dengan bertumpu pada lututku. Kuraih penis Hengky dari tangannya yang sedang mengelus, dan langsung kuarahkan ke vaginaku. Terasa nikmat saat benda itu menerobos masuk secara perlahan, menyusuri celah vaginaku. Kulihat Hengky tersenyum, matanya terpejam, kulepaskan tanganku dari batangnya, dan mulai memelintir putingnya.

Hengky membuka matanya, dan tangannya meraih payudaraku. Sambil meremas payudaraku, Hengky menggerak-gerakkan pinggulnya, memaksa penisnya masuk lebih dalam lagi. Aku juga senantiasa bergerak menyesuaikan gerakan kami berdua. Kadang dengan agak memiringkan tubuhku, sehingga pada saat Hengky menarik kemaluannya, sangat terasa gesekan di sisi dalam vaginaku.

Tiba-tiba aku merasakan peningkatan rangsangan, saat Hengky mengarahkan jari telunjuknya ke klitorisku, sehingga menguras seluruh pertahananku. Digesek dan ditekan membuat diriku terasa melayang dan kehilangan pijakan. Tubuhku langsung ambruk seketika, menindih Hengky, perubahan posisi ini membuat Hengky tidak bebas menggerakkan jemarinya yang terhimpit di antara tubuh kami. Tetapi pinggulnya tetap bergoyang lembut, mengantarkan diriku menikmati detik demi detik puncak kenikmatan seksual.

Setelah melalui orgasme, perlahan gairahku kembali berkobar, dengan goyangan batang penis di tengah jepitan vaginaku. Hengky dengan konstan tetap menstimulasi vaginaku dengan batang nikmatnya. Aku mengangkat badanku, dan memutar membelakangi Hengky, setelah mengarahkan, penis Hengky langsung kududuki, dan menelan habis semua batang penis Hengky. Posisi favoritku, selain doggy style, juga woman on top, sehingga dengan berada di atas dan membelakangi Hengky, terjadi kombinasi optimum. Apalagi saat Hengky bangkit setengah duduk, dan tangannya menggapai buah dadaku yang ikut bergoyang, menambah sensasi kenikmatan posisi ini.

misionaris1Tak lama Hengky kemudian mendorong tubuhku, dan mengambil alih posisi di atas, dengan napasnya yang menderu, ia menyelipkan penisnya ke vaginaku. Setelah mendiamkan sejenak, Hengky mulai bergoyang, lututku ditekuk dan agak diangkat sehingga pinggulku ikut terangkat. Sebelah tangannya membantu menahan kedua kakiku, sedangkan yang satunya menyerbu klitoris yang kurang mendapat sentuhan pada posisi ini. Kami sering mendiskusikan berbagai posisi, sehingga bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan setiap posisi favorit kami.

Posisi ini adalah favoritku dan Hengky juga menyukainua, sebab ia bisa melihat dengan jelas bagaimana proses keluar masuk batang penisnya ke vaginaku. Kadang dengan menggunakan jempol dan jari tengahnya ia merapatkan kedua belahan vaginaku, dan jari telunjuknya mengerjai itilku. Setelah bergoyang beberapa menit, Hengky lantas mencabut penisnya, dan mengocoknya dengan tangan, dan segera muncrat spermanya, kental putih dan aroma yang khas segera memenuhi ruangan kamarnya itu.

“Ah.. Enak sekali sayangku..” Hengky akhirnya mampu mengeluarkan suaranya setelah mengalami ejakulasi.
“Saya selalu mau main denganmu, kapanpun kau mau!” Kataku sambil berusaha membantunya mengocok penisnya. Setelah membersihkan seluruh tumpahan spermanya dan melumat habis, ia memelukku dengan erat dan menciumi bibirku. Seluruh badanku terasa lemas, terutama daerah pinggulku, namun di sisi lain, terasa pikiranku fresh. Sungguh indah kenikmatan seks. Kami bertempur hebat malam ini, karena kami memang saling membutuhkan.

Malam itu kami bercinta sampai pagi, begitu bangun kuajak dia berkelahi lagi di tempat tidur. SUngguh luar biasa staminanya, aku bahkan sampai kewalahan. Benar-benar darah muda. Malam itu aku sangat puas buas dan liar, membuatku mampu bercinta sampa lima kali sepanjang malam dilanjutkan pagi harinya.


Share:

Senin, 29 Oktober 2018

Bercinta Dengan Mayang Di Kost'an


TempePedot - Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satusatunya cewek di kost ini, namanya Mayang. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Mayang bekerja di dekat kost sini.

Mayang cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tingginya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih dan kedua buah dadanya yang cukup besar.Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.Perlu pembaca ketahui, umurku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah dua kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Mayang dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal dua hari sekali.

Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.




Sambil memanggil nama Mayang, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Mayang. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Mayang sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Mayang, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

Mayang kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Mayang. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Mayang entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.



Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.

Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Mayang. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.

“Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya. Kami hanya bertatapan.

Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.

“Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.

“Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.

“Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.

“Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.

Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Mayang pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Mayang atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Mayang diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Mayang di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.

Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Mayang mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Mayang, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Mayang. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Mayang telah ada di belakangku.

Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku.



Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.

“Mayang.. Mayang.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Mayang.

“Uhh.. achh.. Mayang, Mayang.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

Kemudian kulihat Mayang bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.

“Oohhh Mayang… Uhh Mayangii.., Saarrii… Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.

Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Mayang, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

Lalu Mayang berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Mayang, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Mayang yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.

“Ehh.., ehhh..!” desis Mayang menikmati cumbuanku.

“Ehh.., ehhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Mayang menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

Kutangkap kedua tangan Mayang dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Mayang tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

Kubimbing Mayang mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya.

Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.

“Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Mayang dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

Ahh Mayang, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Mayang.

Share:

Minggu, 28 Oktober 2018

Apalah Dayaku Jika Tanganku Di Ikat





Bonus New Member 100.000
Bonus Deposit Harian 5%
Bonus Deposit GoPaY 10%

Referral 15 + 20 %
Rollingan 0,5 %
Menerima Deposit Via Pulsa
Share:

Horny ini tidak dapat kutahan lagi




Share:

Sabtu, 27 Oktober 2018

Diam Diam Ku memasuki kamarnya

Share:

Bercinta Dengan Guru Private

Share:

Jumat, 26 Oktober 2018

Dapat Perawan Anak Kost


TempePedot  -  Simak aja cerita seks berikut ini, Mungkin bisa jadi inspirasi anda, Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian. Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan, ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu. Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warnawarni kini seakan tiada lagi, hanya tertinggal berbagi saja, bunga tulip, melati satu batang, bunga anggrek pemberian tante. Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost, Penghuninya biar nyaman yang punya rumah kudu perhatian juga. Mengingat service itu dimana saja harus baik. Aku Punya tempat koskosan, dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan, Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan, ini ceritanya, Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu, dia cantik, manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.


Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagilagi aku beruntung dia menerima pernyataanku, ukh bahagianya aku.
Suatu hari aku ada acara keluar kota, iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra, kadang tanganku iseng pura pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus elus pahanya sampai kepangkal pahanya. Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.



Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink. mulanya dia menolak, aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.
Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah, sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja, aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.
Ang, punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku katanya
Hmm, susumu juga kenyal sekali kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku
Tak lama kami sampai di kota tujuan, langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.
Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv, kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .
Akh, Ang jangan terlalu keras katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
Maaf, habis susumu kenyal sekali kataku
Iya, tapi sakit katanya
Iya pelan deh, kita pindah kedalam yuk kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.
Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.

Akh, Ang ..shhhhhhhh kata mendesah
Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam. Kukulum bibirnya, dia membalas kulumanku dengan penuh gairah. Tangannya mengusapusap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.
Ukh,teruskan yang kataku
Ikh besar sekali, panjang lagi katanya.
Ssssst,kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang, tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya. Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu bulu hitam halus, dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.
Akh,.teruskan pelan pelan katanya sambil meremas penisku. Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya, dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak hentihenti mendesah .
Sekarang giliranmu sayang kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya. Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang, saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .
Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu bulu hitam halus. Perlahan lahan aku menaikinya, kugosokgosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya, pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.


Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku katanya sambil menarik pinggangku
Baiklah, sayang aku masukkan ya kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan, sempit sekali.
Aduh..,sakit Ang akh.. katanya
Sebentar juga hilang kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.
Terus .lebih cepat akhukh nikmat sekali kontolmu yang katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 28 cm, penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

Akh.terus goyang pinggulmu kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme, dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah. Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya, melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini. Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat. Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.



Share:

Kamis, 25 Oktober 2018

Pembantu Yang Nakal


TempePedot - Aku sedang melamun sendiri dikamar, istri dan anakku sejak kemarin pulang ke kampungnya di Jawa. Aku sendiri malas keluar, walaupun hari ini kantor libur hari sabtu. Tiba-tiba saja kudengar pintu kamarku diketok oleh orang.

” Pak , permisi, Siti mau cuci kamar mandi bapak” terdengar suara pembantuku
” Yah Masuk aja ” jawabku
Siti pembantuku pun masuk sambil membawa ember kecil dan yang membuat saya kaget, dia hanya memakai handuk besar yang membungkus dadanya yang besar dan pantatnya yang bahenol.
” Waduh, pake handuk aja ti” kataku sambil menelan liur karena menyaksikan pemandangan yang membangkitkan adekku.
.
” Iya pak, biar ngak basah baju Siti ” jawabnya sambil tersenyum manis dan lirikan matanya yang genit menuju adekku yang hanya di bungkus celana dalam saja.
Kurang lebih 15 menit kudengar suara air yang disiram ke dinding kamar mandi
Wah berarti dia sudah selesai mencuci kamar mandi, akupun cepat-cepat mencopot
celana dalamku, dan langsung kutarik pintu geser kamar mandiku yang memang tidak pakai konci.


 Eh ,pak, ” Siti terkejut, ketika melihat aku masuk dalam keadaan bugil, dia segera jongkok dengan keadaan telanjang bulat, sambil menutupi susunya dan menghadap kedinding kamar mandi membelakangiku.
Tapi tetap aja terlihat pantatnya yang bahenol, terlihat mengkilap , hitam, karena sekujur tubuhnya basah kena air ketika mencuci kamar mandi.
Akupun langsung mendekati closet sambil mengacungkan adekku
” Iya Ti, bapak mau kencing nih , udah ngak tahan , kamu sih lama banget cucinya”
Aku sambil pura-pura, mau kencing, tapi boro-boro mau keluar airnya, namanya juga
adek lagi bediri , mana mau keluar kencingnya, mana mata sambil terus melihat kearah Siti yang telanjang bulat sambil jongkok.
” Udah Ti, ngak usah malu, ngak ada orang kok, cuma kita, Bapak aja ngak malu”
Kulihat dia mulai berani mengintip kearah adekku, dia kaget melihat adekku yang sengaja kuacung-acungkan.
” Ti, tolong minta air dong , untuk cuci ini adek bapak ” kataku, sambil menyodorkan adekku kuhadapannya.
Dengan takut- takut dan malu, tangan satunya mengambil shower dan tangan satunya tetap menutupi susunya.
” Ayo dong sekalian dicuciin” kataku

Diapun mulai berdiri, dan menyirami adekku dengan shower, sambil matanya terus melihat adekku yang sudah tegang, Adekku ukurannya panjangnya sih biasa saja sekitar 15 cm,tapi gemuk banget , sudah banyak wanita yang kaget dengan ukuran diameter dan bentuk kepalanya yang membesar seperti pukulan gong.
” Ayo jangan cuma di siram, ambil itu sabun sekalian disabunin dong ”
Kulihat dia agak kagok, tapi diambilnya juga sabun cair, dan dia mulai menyabuni adekku .
” Ahhhh,,, enak Ti, Cucinya yang bersih Ti ”
” Yah pak.” jawabnya sambil terus tertunduk dan menatap adekku.
Sekarang dia juga dalam keadaan telanjang bulat, tidakbisa lagi menutupi susunya , karena kedua tangannya sibuk menyabuni dan menyirami adekku.

Susunya kelihatan benar besar ,masih bulat sekali dan keras sekali dengan pentil yang masih kecil tapi kelihatan sudah berdiri. sedang memeknya kelihatan berupa garis, karena bulunya sudah tidak ada, mungkin dia sering mencukurnya, tapi terlihat jelas bekas bulu yang baru dicukur, makin membuatku nafsu.

Tangankupun mulai memegang susunya dan mengelusnya sambil berkata
” TI, Susu kamu bagus yah. masih montok banget”
” Pak Siti malu pak”
” Ahhhh… . pak……jangan pak….”
Tanganku memelintir pentilnya yang keras, dan tangan satunya sibuk memutar -mutar
susu yang satunya.
” Auwww pak……pakk….”
Dia mulai mendesah, dan pegangannya ke adekku bukan hanya mengelus lagi,tapi mulai meremas dengan kencang.
Mulutkupun mulai bergerilya menciumi susunya dan mulai lidahku mebelit-belit pentil susunya, pelan tanganku yang satunya turun meluncur kearah memeknya.
Jariku menemukan bibir memeknya yang udah licin, bibirnya tipis, aku, mulai mengorek-orek memeknya dan mencari-cari kelentitnya.
” Auuu pak…geli pakk….,Siti geli pak ”
Aku terus menjilati pentilnya dan tanganku, menemukan kelentitnya yang cukup besar, terasa sebesar biji kacang tanah, keras, licin dan enak sekali dimaenin dengan tangan.
” Pakkkkkk…Auuuuu…ZZZZZZ. pak Siti………..ngak tahan pak”
Tangannya sudah dengan kasar menggosoj adekku dan sampai kebijinya diperas dengan keras, sampai aku agak terasa sakit.
” Pakkkk….ampun ….pak…Siti….enak.pakkk” desahnya, terus menerus.
” Pelan kuangkat sebelah kakinya , kusandarkan kakinya yang satu di atas bak mandi, lalu lulutku mulai turun kebawah mencari lubang memeknya.
Kujilati bibir memeknya, dan sambil lidahku masuk menjelajahi lubang memeknya yang terasa masih kecil sekali. Lalu lidahku mulai menjilati dan mengulum biji kelentitnya yang sebesar kacang tanah, dan terasa keras serta licin sekali karena air nikmatnya yang banyak keluar.

” Aduhhhhhhhhh………..pak…….Siti ngak tahan pakkkkkkkkkk”
” Auuuuuu……pakk Ampun pak………Siti enak banget pakkkkk, Memek Siti diapain pak……. Auuuuuuuuuu ”
” Memang belum pernah diginiin Ti”
” Belummmmpakkkk….enak ….banget pakkk.”
” Auuuuuuzzzzzzzzzzz…… enak pakkkkkkkkkkk”
” Yuk kita keranjang Ti .” sambil keseret kekamarku
Langsung kurebahkan dia diranjangku. langsung kuserbu susunya kujilati dan kugigit
gigit kecil pentilya,
” Pakkkkk……. enak pak…..UZZZzzzz….”
Lidahkupun mulai meluncur kebawah, mulai kujilati bibir memeknya, kutarik dengan bibirku , pelan kubuka memeknya yang hitam, sesuai dengan kulitnya yang hitam manis, bibir memeknya pun hitam dengan bekas bulu yang dickur, makin membuat aku nafsu, pelan kubuka memeknya, terlihatlah dalam memeknya yang berwarna merah tua segar dengan keadaan basah sekali, sangat kontras dan menarik dengan warna bibir memeknya yang hitam , ,kujilati dalam memenya, dan terlihat kelentitnya yang menonjol dengan menantang merah dan licin sekali, langsung kujilati dan kukulum biji kelentitnya.
” Pakkkkkkkkkkk…..aduh pak…..enak……ohhhhhhhhh..ohhhhhh”
Siti menggerakkan memeknya mendekati bibirku, terasa agak asin cairan yang keluar dari memenya, aku suka sekali melihat biji kelentitnya yang keras dan licin, terus kukulum, sehingga dia terus teriak dan mengangkat memeknya tinggi-tinggi
” Aduh pak…ampun pak…..Siti ngak tahan pak…Ngentotin Siti pak”
Akupun berputat dalam posisi 69, dia dengan segera menarik adekku dan langsung dengan rakus mengulum batangnya, lalu turun kebijinya, kedua bijiku disedotnya, bukan main rasanya.

” auuuuuuuu enak ti, terus ti……”

Aku terus menjilati dan menggigit biji kelentitnya, sambil menyedot cairanyang keluar,
tiba-tiba kepalaku dikepitnya dengan keras, dan terasa adekku disedot dan digigit dengankeras oleh Siti,
” Pakkkkkkk….Siti keluar pak…….Aya u……..uuuuu ”
Dijepitnya dengan keras kepalaku , lalu ia lemas dan kakinya mulai terbuka lagi.
” Aduh pak, enak banget pak, Siti belum pernah diginiin sampe keluar”
“Emang kamu udah sering Ti, ” selidikku
” Ngak pak , Siti baru pernah sekali dientot sama pacar dikampung, eh abis dientot di takut Siti Hamil, jadi dia lari dari kampung.
Aku mulai menjilati lagi, memeknya yang semakin merah dalamnya, dan aku
menggigit kecil kelentitnya.
” Aduh..pak….kok..jadi enak lagi yah..”
” Siti rasanya mau enak lagi nih pak”
Setelah puas kujilati semua lubang dalam memeknya, aku pun berputar dan mulai menindih tubuhnya. Pelan kugesek kepala kontolku ke bibir memeknya,
” Auiuuuu,,,,,,pak,,,,,kok,,,enak lagi yah…..aduh pa kkkk”
Pelan kucoba memasukkan adekku kedalam memeknya , sulit sekali sebab lubangnya masih kecil sekali.
” Auu pak…pelan..pak…sakit….****** bapak gede banget…”
” emang ****** pacarmu kecil Ti”
” Kecil pak, punya bapak gede banget apalagi kepalanya segede tinju Siti”
” Bisa-bisa sobek memek Siti pak….”
Pelan kudoron adekku memasuki memeknya, terasa pedih karena sempit
” Auuuu pak,,,sakit pakk,,,,,pelan pelan pak”
Pelan-pelan kepala kontolku berhasil masuk sebatas kepalanya.
Dia sudah menjerit-jerit kesakitan dan keenakan.
” Aduh pakkk….sakir,,,,enak….sakit…pak tapi enak:”
“Gimana mau diterusin ngak Ti, katanya sakit”
” Terus pak biarin , mau jebol juga ngak apa yang penting enak”
katanya sambil memelukku dengan erat.
Dengan tiba-tiba kudorong semua kontolku kedalam memeknya.

” Auuuuuuuuuuuu. poakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”

Kudiamkan kontolku masuk kedalam memeknya terasa mentok sampai rahimnya
Siti juga terdiam, matanya melotot, sambil menggigit bibir bawahnya,
Aku senang sekali melihat gadis yang melotot ketika kontolku mentok masuk kememeknya.
” Pakkkkkkk…..sakit,,,,tapi enak banget pak, ****** bapak gede banget, sampe penuh memek Siti.
pelan mulai kugenjot keluar masuk memeknya,
” Auusss…sekarang enak banget pakkkkk..au….pakkkk”
Matanya tetap melotot setiap kali kepala kontolku masuk mentok ke memeknya
” Au…..Auu…..Au….” setiap kali kugenjot memeknya Siti terus mengoce dan teriak
Aku senang sekali dengan cewe yang berisik ketika di entot.
Lalu kuputar kaki satunya sehingga keatas, lalu dengan posisi miring kutusuk lagi memeknya.
” Aduh……….pakkk…….auuuu”
Siti lebih menjerit dan melotot lagi, karena kontolku makin masuk kedalam mentok.
” Pak ….k Siti udah ngak tahan mau keluar”
” Sebentar Ti, Bapak juga……….aaaaaa”
Kupercepat genjotanku dengan cepat sekali
” Au–…au…auu……au…………………… pakkkkkkkkkkkk”
Siti mengejang dan terasa memeknya memijit dengan keras kontolku, seakan kontolku diperas. lalu akupun merasa sudah mau keluar, dengan hentakan terakhir
kutekan keras memeknya sambil menyemburkan maniku kememeknya.
” Auuuuuuuuuuuutiiiiiiiiiiii. bapak keluarrrrrrrrrrrrrrr”
” Siti juga pakkkkkkkkkkkkkAZZZZZZZZZZzzzzzzzzzzzzz”
Lalu saya pun terjatuh diatas badanya.lemas, tapi enak banget,

Memang memek hitam dan merah dalamya enak banget,legit dan empot ayam lagi…

Share:

Rabu, 24 Oktober 2018

Nikmatnya Bercinta Dengan Supirku



TempePedot -  Saat aku sendirian dirumah bapakku yang masih kerja di kantor dan Ibu sedang seminar di luar kota dan aku dirumah hanya ada aku, sopirku dan pembantuku satunya, supirku manto namanya dia sudah menikah tapi istrimya ditinggal di luar kota.

Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Nisa untuk aku ajak ngobrol melalui telepon.

Telepon Nisa angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Nisa nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Nisa. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.

Pikiranku melayang kemana-mana dan aku mulai memikirkan tentang seseorang yang sedang berhubungan badan. Aku semakin terangasang setelah mendengar suara Nisa juga khayalanku sendiri dan akupun membuka kaos ketatku, bra, serta celana dalam aku meremas payudaraku dan memasukkan jariku ke vaginaku.


Aku kocok vaginaku hingga aku pun menyapai orgasme ditempat tidur, aku merasa puas dan akupun memakai bajuku lalu merencanakan untuk pergi makan.

Aku cari sopirku kemana-mana tetapi tidak ada hingga aku temukan dia dikamar tidurnya, dia tertidur pulas dengan hanya mengunakan kaos tanpa lengan dan sarung.

Aku mau membangunkan dia tetapi melihat dia tertidur pulas akupun mengurungkan niatku untuk membangunkan dia, kasihan dia kecapekan setelah mengantar aku seharian jalan-jalan pikirku.

Sebelum aku meninggalkan kamarnya mataku tiba-tiba tertuju pada tonjolan yang ada dibalik sarungnya sehingga membuat aku ingin mengetahui bagaimana wujud tonjolan itu.

Aku beranikan diri untuk melihat tonjolan itu dari bawah lalu aku singkapkan sarungnya secara perlahan, aku terkejut melihatnya karena dia tidak memakai celana dalam sehinnga aku bisa melihat dengan leluasa penis yang agak berdiri dan membuat aku ingin memegang, mengelus, dan mengulumnya.

Aku ingin sekali memegangnya tetapi aku takut sopirku nanti terbangun dan dia akan marah terhadapku, dengan tangan yang gemetaran juga dingin dan jantung yang berdetak kencang aku beranikan diri untuk memegangnya. Aku singkapkan sarungnya lebih keatas dan akupun mulai memegangnya, terasa hangat dan membuat tanganku yang tadinya dingin menjadi hangat.

Aku semakin tertarik untuk menikmatinya lagi, aku elus berkali-kali penisnya hingga berdiri dan semakin panjang penis itu. Jantungku semakin berdetak kencang tetapi keinginanku untuk melakukan yang lebih lagi juga semakin besar maka ku putuskan untuk mencoba mengulumnya.

Ku jilati serta memberikan gigitan kecil pada buah pelirnya yang berwarna kecoklatan hingga membuat aku makin bernafsu dan sedikit demi sedikit aku mulai menuju penis yang telah berdiri.

Aku masukkan secara perlahan terasa hangat yang disertai rasa asin dan masuklah penis itu sampai pada ujung tenggorokanku, aku coba masuk dan keluarkan sehingga membuat tubuhku mengeluarkan keringat yang di ikuti rasa gemetaran.



Payudaraku terasa semakin membesar dan mengeras sehingga membuat braku terasa sesak juga vaginaku yang terasa mengeluarkan cairan. Akupun semakin tidak bisa menahan nafsuku yang sudah memuncak lalu aku semakin mempercepat kulumanku sehingga membuat penis sopirku licin karena liurku.

Di saat aku sedang keenakkan melakukan kuluman di penis sopirku tiba-tiba aku terkejut oleh teriakan sopirku dan mencabut penisnya dari mulutku. Dia lalu berdiri dan memarahi aku, dia merasa bersalah pada orang tuaku karena membiarkan aku melakukan hal ini,

Akupun tidak mau menyerah begitu saja dan karena aku tidak bisa menahan nafsuku lagi yang seperti mau meledak akupun mengancam sopirku dengan mengatakan pada ayahku bahwa aku telah diperkosa sopirku juga akan mengatakan pada istrinya kalau tidak mau melayani kenginanku.

Dia ketakutan dan menyerah padaku, akupun tidak menyia-nyiakannya langsung saja aku melepas sarungnya dan aku jongkok didepannya. Kulihat wajah sopirku terlihat wajahnya menampakkan kesedihan tetapi aku tidak mempedulikannya.

Aku tidak peduli bagaimana perasaan sopirku, aku hanya ingin kenikmatan seperti yang telah temanku rasakan. Aku ingin membuat dia agresif terhadapku dan melupakan istrinya sesaat, karena keinginanku itu aku mulai melakukan rangsangan terhadapnya. Kukulum lagi penisnya yang telah lemas tanpa canggung dan takut lagi pada sopirku, kupercepat kulumanku sehingga membuat penisnya kembali berdiri. Aku sangat menikmati penis.

“Ehhmm.. Enak.. Ehmm” dan aku merasa bahagia karena membuat dia mulai terangsang yang mulai menunjukkan ke agresifannya. Sopirku mendesis menikmati kulumanku.

“Ough.. Terus.. Cepat.. Ouh Melda”

Hanya itu saja kata yang keluar dari mulutnya akupun semakin bersemangat dan semakin mempercepat kulumanku. Hingga beberapa kuluman penisnya terasa semakin membesar dan menegang juga disertai denyutan dan dia pun memegang kepalaku juga memcambak rambutku dengan kasar dia semakin memaju mundurkan kepalaku dan akupun semakin bersemangat karena aku tahu dia akan sampai.

“Ouhh.. Ouuhh aku sampai aku sampai Melda ough” dan keluarlah spermanya ke mulutku hingga mulutku tidak muat untuk menampungnya. Spermanya terasa hangat, asin, dan baunya membuat diriku ingin memuntahkan sperma itu dari mulutku tetapi dia menarik kepalaku lalu mencium aku.

Ciumannya yang sangat bersemangat kepadaku membuat aku terpakasa untuk menelan spermanya untuk mengimbangi permainan bibir itu.

Aku merasa kerepotan untuk mengimbanginya karena baru kali ini aku dicium oleh cowok, dia terus mencium aku dan tangannya mulai menyelinap masuk ke kaosku. Tangannya menuju ke payudaraku, dia meremas-remasnya sehingga membuat nafasku semakin memburu yang disertai degupan jantung yang cepat. Dia semakin agresif dengan membuka kaos ketatku, rok, bra serta celana dalamku.

Terbukalah sudah apa yang selama ini aku tutupi, aku merasa risih karena baru kali ini aku telanjang dihadapan cowok sehinnga tangankupun secara spontan menutup vaginaku juga payudaraku. Tetapi karena nafsuku yang semakin memuncak maka aku biarkan tubuhku telanjang dan akupun dengan agresif melucuti kaosnya.

Sekarang kita benar-benar telanjang bulat, kita saling berhimpitan sehingga penis yang telah mengacung itu menempel pada vaginaku. Aku ingin sekali merasakan penis itu masuk ke vaginaku dan aku telah mencoba memasukannya tetapi tidak bisa, dengan terpaksa aku hanya mengesekkan penisnya ke vaginaku dan itu membuat aku semakin bernafsu.

Setelah dia puas mencium aku dia menurunkan kepalanya menuju kaki, dia menciumi kakiku sampai ke vaginaku. Dia menjilati vaginaku, menyedot vaginaku dan juga memberikan gigitan kecil pada vaginaku sehingga membuat aku tak bisa menahan getaran tubuhku.

Semakin dia mempercepat jilatannya semakin keras pula erangan serta desissan yang keluar dari mulutku. Tanganku berpegangan pada kepalanya dan akupun menekan kepalanya serta mengangkat salah satu kakiku kepundaknya agar bisa semakin masuk ke vaginaku, jilatan dia membuat aku tak bisa lagi menahan tubuhku sendiri. Tubuhku melengkung ke belakang dan kepalaku medongak keatas yang disertai keringat yang semakin mengucur deras.

“Auhh.. Ouhh..”

Dia terus menjilati vaginaku sehingga membuat aku semakin tidak tahan “Ough.. Yes.. Ouugh.. Aku keluar” dan akupun mengalami orgasmeku yang pertama, aku merasa kenikmatan yang luar biasa karena baru kali ini kali mengalami orgasme bersama cowok.

Sopirku menghisap-hisap vaginaku hingga terasa kering, nafasku yang tadinya memburu sekarang sudah mulai reda. Aku yang telah mengalami orgasme terasa badanku lemas tetapi sopirku masih saja semangat, dia mengendongku ke tempat tidur dan menjatuhkanku.

Dia bermain di payudaraku yang berukuran sedang putih bersih kemerahan, sopirku mengulum, menyedot, meremas dan juga menggigit-gigit payudaraku. Permainan mulutnya sanggup menaikkan kembali nafsuku, sopirku sangat menikmati payudaraku dan dia selalu memuji payudaraku yang kenyal dan kencang itu.

Aku yang ingin kembali menikmati penis sopirku segera aku menggulingkan sopirku disampingku, aku menindihnya dengan vaginaku menghadap ke muka sopirku dan kita pun saling melakukan rangsangan. Aku kembali mengulum penisnya sedangkan dia menjilati vaginaku.

Permainan lidahnya yang liar di vaginaku membuat tak kuasa menahan nafsuku yang mau meledak dan dengan segera akupun minta untuk memasukkan penisnya ke vaginaku dan diapun mengijinkannya.

Aku membalikkan badan dan sekarang penis itu tepat di bawah vaginaku, aku memegang penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku tetapi aku tidak bisa memasukkannya terasa sulit walaupun vaginaku telah basah. Penis sopirku seperti tidak mau masuk penisnya selalu ke kanan atau ke kiri.

Sopirku pun membantuku, dia memegang penisnya sedangkan tangan satunya menuju vaginaku dan memasukkan jarinya ke vaginaku, akupun terkaget dan berteriak “Ouhh”.

Jarinya maju mundur dan seperti mengaduk vaginaku, sopirkupun mengeluarkan jarinya lalu mencoba memasukkan penisnya ke vaginaku. Secara mengejutkan penis itu masuk dengan mudah, aku terkaget merasakannya lalu berteriak “Auhh.. Ough..”

Dan mataku melotot serta kepalaku mendongak ke atas. Vaginaku terasa penuh dan disertai rasa nyeri yang sangat hebat tetapi sopirku duduk menghiburku dengan menciumku.

Dia menyuruhku naik turun tetapi itu sulit bagiku karena baru yang pertama aku melakukannya, aku mencoba naik turun rasanya nikmat sekali merasakan dua alat kelamin bergesekan tetapi tetap rasa nyeri tetap ada. Akhirnya akupun lancar menaik-turunkan, melihat itu sopirku semangat dia mulai meremas payudaraku dan mulai melakukan gerakan juga.

Lama-kelamaan rasa nyeri itu berubah menjadi rasa nikmat tiada duanya dengan cepat aku menaik turunkan. Gesekan itu sangat nikmat Nisambah lagi remasan sopirku di payudaraku.

“Uhh.. Aauhh.. Oouughh” aku terus mendesis.

Malam yang sunyi kembali berisik oleh bunyi kocokan serta teriakanku, kulihat sopirku sekali memejamkan mata menikmati kocokanku. Hingga beberapa lama kita tetap pada posisi itu dan akupun merasakan sesuatu yang mau meledak di vaginaku.

“Ouhh.. Ouughh.. Aku sampai” akupun merasakan orgasme yang kedua kali




Share:

Selasa, 23 Oktober 2018

Ku Melayang Bersama Dengan Dia


TempePedot - Terus terang, semuanya terjadi secara tidak sengaja. Pada waktu itu aku membeli buku tentang indera ke-enam atau “bawah sadar”, tadinya sekedar iseng waktu berada di suatu toko buku. Inti buku itu mengajarkan begini. Kalau kita menginginkan sesuatu maka kita harus mencoba menvisualisasikannya.. Suatu saat apa yang kita visualisasikan itu akan terjadi, akan terlaksana. Mimpi? Bukan. Sebab untuk mencapai indera ke-enam seseorang justru tidak boleh tertidur, tetapi perlu menurunkan gelombang listrik di-otaknya dari gelombang beta menjadi alfa. Caranya? Gampang sekali.. Kita cukup memejamkan mata, membayangkan menuruni tangga spiral dengan minimal 10 gigi. Saat anda membayangkan ini, gelombang listrik di otak anda akan menurun frekuensinga dari 13 cycle atau lebih perdetik, menjadi 8-13 cycle per detik. Kelihatannya mudah tetapi butuh latihan, jadinya ya sukar.. He. He.. Nah di saat itulah kita memasuki bawah sadar (unconsciousness)




Apa keinginnan saya? Lha ini yang kurang ajar. Aku ingin nangkring di tubuh Nyai Elis (waktu muda panggilannya Neng Elis). Nyai Elis adalah ibu kostku. Kenapa Nyai? Pertama, kemungkinan hamil nol persen. Pada usia 48 tahun biasanya wanita sudah masuk masa menopause. Yang kedua, ditanggung bersih, sehat tak mungkin kena penyakit “kotor” seperti gonorrhoe, syphilis, HIV dsb. Yang ketiga, gratis tidak perlu bayar, karena sama-sama menikmati. Untuk wanita, bersebadan dengan orang usia lebih muda akan menambah hormon estrogen, hormon khas wanita. Kalau wanita kekurangan hormon ini akan menderita osteoporosis, yaitu tulang menjadi rapuh, mudah patah.

Meskipun sudah kepala empat, tapi jangan meremehkan kecantikannya. Wajah Nyai masih terlihat ayu. Kulit kuning langsat, tubuh langsing semampai. Secara legendaris, wanita sunda sangat rajin memelihara wajah dan tubuhnya. Mandi lulur sudah seperti prosedur tetap mingguan. Membedaki wajah dengan berbagai ramuan menjadi rutinitas harian. Itu sebabnya tidak hanya wajah dan tubuhnya yang mengesankan. Bau badannya juga sedap dengan aroma lembut. Lalu kalau mau tahu seperti siapa? Seperti siapa ya..? Nah kira-kira seperti itu.. Diana Lorenza, janda beranak satu dari Heru Kusuma.

Sudah tiga tahun aku tinggal di kost milik keluarga Padmadireja (suami Nyai Elis), pensiunan wedana di salah satu kabupaten di Jawa Barat. Keluarga Pak Padma-Nyai Elis ini mempunyai putera dua orang, semua sudah berkeluarga dan tinggal di Jakarta. Tinggalah Bapak–Ibu semang kostku ini dibantu seorang PRT dan seorang supir. Semua karyawan ini pulang sore.

Sudah seminggu aku latihan meditasi, belum ada hasil. Tambah tiga hari lagi, meskipun hampir putus asa. Tiba-tiba.., pada hari ke sebelas..

Malam itu sudah pukul 10, pintu kamarku diketuk orang.

“Mas Agus.. Mas Agus”
“Ya.. Nyai”
“Tolong kerokin ibu sebentar ya..”

Pucuk dicinta, ulam tiba, burung dahaga, apem menganga.., hatiku berjingkrak bukan main.

“Sebentar Bu, saya ganti pakaian dulu”



Kamar-kamar yang dipakai kost letaknya di belakang rumah utama, dipisahkan oleh satu kebun kecil. Ada enam kamar, membentuk huruf U mengelilingi kebun. Masing-masing kamar berpenghuni satu orang. Kebetulan waktu itu masa liburan, namun karena aku harus mengejar “deadline” penyelesaian skripsi, terpaksa aku tidak dapat mudik. Hiya khan, masak sudah jadi mahasiswa PTN terkenal seantero dunia rela di-DO.

Singkat cerita aku sudah duduk di tepi tempat tidur di kamar Nyai. Duduk dengan bersimpuh, ya.. seperti “pengerok” professional itu. Badan Nyai dalam posisi tengkurap di depan saya. Punggungnya yang putih, mulus tanpa penutup apapun. Hanya tali BH sudah dilepas, tetapi buah dadanya masih sedikit terlihat, tergencet di bawahnya.. Leher Nyai terlihat jenjang, putih, dengan rambut yang panjang sampai ke pinggang, disibakkan ke samping. Punggung ke bawah ada sejenis kain sarung yang diikatkan sekenanya secara longgar. Ke bawah, kain itu hanya menutupi sampai lipatan lutut. Di bawahnya betis yang halus, kencang.

Wajah Nyai menghadap ke samping di mana saya duduk. Sesekali meraba lutut saya, entah apa maksudnya. Pemandangan ini mampu dan makin mengeraskan burungku yang sejak dari kamar tidurku mulai melongok, eh.. bangun menggeliat (Jawa: ngaceng). Dalam waktu 15 menit seluruh punggung Nyai sudah aku keroki. Suasana sekitar kamar hening, hanya degub jantungku yang makin mengeras.

Burungku, pelan tapi pasti makin menegang juga. Aku diam, Nyai juga demikian. Mau ngomong apa aku? Bicara tentang Pak Padma..? Ah sama aja bicara tentang kompetitor. Toh malam ini aku yang akan menjadi “Mas Padma”, akan menumbuk padi di lumbung Nyai. Mau ngomong anak-anak Nyai? Yang akan ditengok Pak Padma yang sore tadi berangkat? Ngapain toh sebentar lagi aku akan menganggap Nyai ini ibarat pacarku.

“Pinggangnya juga ya Mas..”
“Ya.. Ya.. Bu..”, jawabku seperti terbangun dari lamunan berahi.

Aku tarik kain yang menutupi pinggang Nyai. Ya ampun.. Rupanya Nyai sudah melepas celana dalamnya. Kini di depan mataku ada pemandangan yang.. Waduh.. Ada gambaran parit sempit di tengah tulang pinggang memanjang ke bawah.. Terus.. Ke bawah, berujung di satu celah sempit di antara dua bukit pantat yang putih padat.. Menggemaskan.. Aku bayangkan.. Apa yang ada di depan pantat itu..

Tiba-tiba Nyai membalikkan badannya..

“Depan ya Mas..”

Dengan mata terbelalak kaget, kini aku melihat pemandangan yang luar biasa, yang belum pernah kulihat selama 24 tahun berada di kolong langit. Seorang wanita dengan kulit langsat telanjang bulat, dengan lingkaran perut pinggang ramping, buah dada masih lumayan besar, meskipun sudah rebah ke samping. Di tengan buah dada yang ber “pola” tempurung, terlihat puting besar warna hitam dikelilingi area hitam kecoklatan.. Di bawah pusar ada rambut yang mula-mula jarang tetapi semakin ke bawah semakin lebat, sepeti gambaran menara “Eiffel” dengan ujung runcingnya menuju pusar.. Di pangkal tumbuhnya rambut terdapat gundukan vagina yang pinggir kiri dan kanannya tumbuh rambut, bak gambaran hutan kecil.. Ampun mana tahan.. Mau pecah rasanya penisku menahan tekanan akumulasi cairan di pembuluh darah penisku.

“Nyai Aku nggak tahan lihat begini..?”
“Maksudnya, Mas Agus sudah capai..?”
“Enggak Nyai.. Burung saya sudah.. Nggak bisa.. Nggak bisa.. Saya nggak tahan lagi..!”
“Lho, kok baru bilang sekarang.. Ayo naik..”, sambil berkata demikian tangan kanannya melambai, mempersilakanku menaiki perutnya..

Seperti kucing kelaparan, aku segera mengangkangi perut Nyai, aku mau mencium pipinya, lehernya, mau melumat bibirnya. Tetapi gerakanku membungkuk terganjal burungku yang keras dan sakit waktu tertekuk. Malah ketika kupaksakan dan terus tertindih perutku, pertahanan katupnya jebol. Karena tiba-tiba.., crut.. crut.. crut.. Dari burungku tersembur, memancar air mani, yang disertai rasa nikmat. Ejakulasi!! Semburan air maniku mengenai dada Nyai, leher dan perutnya.

Setelah menyembur, burungku sedikit kendur, aku peluk leher Nyai, aku kulum dengan berapi-api bibirnya. Rupanya Nyai merespons dengan penuh gairah juga. Aku gigit dengan lembut bibirnya, sesekali aku sedot lidahnya. Lima menit lamanya, baru aku tersadar.

“Maaf Nyai, air mani saya tadi..”
“Ah, nggak apa-apa, itu tandanya Mas Agus masih “jejaka ting-ting”, nanti sebentar juga bangun lagi.”, sambil berkata demikian, Nyai mencium lagi bibirku. Tentu saja aku membalasnya dengan lebih bernafsu.

Kecuali bibirku melumat bibir Nyai, tanganku juga meraba buah dada Nyai. Memang sudah tidak gempal, tapi masih “berisi” 80 persen. Kedua tanganku masing-masing meraba, memeras-meras, memilin-milin puting Nyai. Kadang saking gemasnya cengkeraman tanganku ke buah dadanya agak keras, menyebabkan Nyai meringis menggeliat. Begitu juga bila puting Nyai aku pilin agak kuat, nyai bereaksi..

“Enak, enak.. Tapi sakit Mas.. Jangan keras-keras.. Yang (maksudnya Sayang)..”

Tanpa terasa saat aku menggulati tubuh Nyai, mendekami dada, perut, menekan vagina Nyai dengan penisku, terasa burungku mulai menggeliat lagi. Makin lama makin keras.

“Nyai.. Burung saya.. Nyai mau.. Lagi..?”
“Nah, apa khan.. saya bilang, ayo.. lagi, tapi ‘ntar.. Yang, aku bersihkan badanku dulu ya.. ya..”

Nyai masuk ke kamar mandi dalam di ruang tidur. Keluar dari kamar rambutnya terlihat sedikit basah, sebagian terjurai di lengan. Ya.. Tuhan.. Cantik sekali dewi ini..

Aku pun juga masuk juga ke kamar mandi, membersihkan bagian badan yang terkena air mani. Keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat, terlihat burungku tegak, keras mendongak ke atas membentuk sudut 45 derajat dengan garis horizontal. Batangnya besar, warna kehitaman dengan tonjolan pembuluh darah membujur, sebagian melintang. Seperti tongkat ukiran. Ujungnya, gland penis, besar, kemerahan, membentuk topi baja yang mengkilat. Antara gland penis dan batang terlihat leher penis yang dangkal. Rasanya aku mau berkelahi dengan membawa senjata golok.

Waktu Nyai melihat aku dan memperhatikan penisku..

“Hei.. Gede buanget.. Hebat buanget.. Pasti nikmat buanget..” Aku menyahuti tiruan iklan itu, dengan meletakkan ibu jari tangan kananku di depan bibirku..
“Sssstt..” Tentu saja Nyai senyum atas jawaban spontanku.

Langsung akau naiki perut Nyai. Dengan lutut menahan badan, aku sedikit menunduk, memegang penisku. Segera kumasukkan ke liang vagina Nyai. Aku takut kalau nanti terlambat masuk ke vagina, maninya tersembur lagi keluar. Nyai maklum juga kelihatannya. Kupegang penisku, kepalanya kuhadapkan di depan vagina Nyai, lalu kudorong masuk. Bless.. Lega sekali rasanya. Kalau nanti muncrat, ada di dalam liang vagina Nyai..

Lalu aku rebahkan tubuhku ke depan dengan bertumpu pada kedua sikuku. Bertemulah dadaku dengan buah dada Nyai, bibirku dengan bibir Nyai. Kedua tanganku memegang pipi Nyai, Nyai kucium mesra, lalu kucucuk-cucukkan bibirku pada bibirnya, eh.. menirukan burung yang bercumbu. Sesekali tanganku meremas buah dadanya, memilin putingnya, terkadang mulutku turun ke bawah, menghisap puting buah dada Nyai, bergantian kanan dan kiri

Akan halnya penisku waktu kumasukkan ke liang vaginanya, rasanya memasuki ruang kosong, berongga. Tetapi setelah itu rasanya ada kantong yang menyelimuti. Permukaan kantong itu bergerigi melintang, pelan-pelan kantong itu “meremas “penisku. Tak ingin cepat berejakulasi maka kutarik penisku, kantong vagina itu tidak “mengejar”nya. Kumasukkan lagi seperti tadi, terasa masuk ruang kosong, sebentar liang vagina mulai meremas, kutarik lagi. Begitu beberapa kali. Terkadang penisku agak lama kutarik keluar, sampai tinggal “topi bajanya” yang ada di antara ‘labia mayora’-nya. Terus begini Nyai mencubitku..

“Masukkan lagi Yang..”

Gerakkan in-out ini makin cepat, “pengejaran” penis oleh sekapan kantong vagina juga makin cepat. Di samping itu di pintu masuk, bibir luar (labia mayora) dan bibir dalam (labia minora) juga ikut “mencegat” penisku. Makin cepat aku keluar-masukkan penisku, Nyai terlihat makin menikmati, demikian juga aku sendiri. Ibarat mendaki gunung hampir tiba di puncaknya. Kecepatan penisku memompa vaginanya semakin bertambah cepat, denyut nadiku semakin bertambah, nafas juga semakin cepat. Terlihat juga wajah Nyai semakin tegang menanti puncak orgasme, nafasnya terlihat juga semakin kencang. Cairan di liang vagina Nyai juga terasa semakin banyak, ibarat oli untuk melicinkan gesekan penisku. Peluhku mulai menetes, jatuh bercampur peluh Nyai yang tercium sedap dan wangi.

Makin cepat, makin tinggi.., tiba-tiba penisku terasa disekap rongga vaginanya dengan kuat.. Kuat sekali dengan denyutan yang cepat tetapi dengan amplitudo yang rendah. Orgasme! Nyai mencapai orgasme. Di saat itu lengan Nyai memeluk leherku kuat sekali, sedang tungkainya memeluk pantatku dengan kencang.

“Aihh..”, terdengar desah kepuasan keluar dari bibir Nyai.

Beberapa menit kemudian lubang penisku terasa jebol, cairan menyemprot keluar entah berapa cc. Nikmat.., nikmat sekali.. Nikmat luar biasa. Orgasme Nyai terjadi lebih dulu dari ejakulasiku. Kalau saja Nyai masih bisa hamil, kata dokter anak yang lahir nanti adalah pria.

Saya masih tetap memeluk Nyai sambil mengendurkan nafas. Pelan-pelan penisku mulai mengendur, mengkerut. Tapi rupanya Nyai merespons. Paha dan tungkainya diselonjorkan (diluruskan). Maksudnya memberi jalan agar penisku keluar.

“Terima kasih Yang, terima kasih Mas Agus.. Mas hebat sekali..”, bisiknya.
“Kau cantik sekali Nyai, secantik bidadari..”, balasku

Badanku kurebahkan di samping badan Nyai, memeluk Nyai yang tidur telentang. Kami tidur dalam keadaan telanjang, hanya ditutupi selimut.

Nikmatnya Nyai, nikmatnya wanita, nikmatnya dunia.

Tamat


Share:

DAFTAR AGEN POKER TERPERCAYA

NAMA WEBSITE M.DEPOSIT PENDAFTARAN
ERTIGA POKER 10.000 Daftar

Recent News

STRIPPER GRAM BRUNETTE NINA NORTH FUCKED AND FACIALED

 DEPOSIT VIA PULSA POKERONLINE BONUS DEPOSIT GOPAY 10% BONUS NEW MEMBER 100.000 BONUS DEPOSIT HARIAN 5%

Recent

Comment

Sports

Agen Poker Online

About Me

Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
Read More